Definisi cantik bagi kebanyakan perempuan tak jauh dari citra yang diagungkan di media massa, seperti : Rambut lurus, tubuh sexy padat berisi, dan berkulit putih. Terjerat mitos tersebut, banyak perempuan tak perduli lagi apakah produk perawatan kecantikan yang dipakai mengandung zat berbahaya atau tidak.
Terbatasnya dana dan minimnya ilmu pengetahuan tentang kualitas produk juga didasarkan pada antusias keberanian konsumen mencapai kemajuan untuk menanggung semua resiko yang bakal terjadi inilah, yang menjadi dasar munculnya banyak tempat perawatan kecantikan yang hanya memanfaatkan situasi dan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa tanggung jawab dan moralitas, yang menggunakan zat berbahaya Merkuri dan Hidrokuinon – “yang umumnya menjanjikan wajah putih dalam tempo singkat sekitar satu – dua minggu saja menggunakan produk ini, wajah dijamin langsung cling.”
(Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Rosini Savitri), namun berani mengelabuhi konsumen dengan “Organik, Herbal, Nutrisi Alami, Aman, Natural dan diolah dengan teknologi tinggi.”
Padahal, hal utama yang diperlukan konsumen dalam perawatan kecantikan adalah kualitas produk, keamanan jangka panjang dan manfaat produk yang bisa diukur atau dipantau kemajuannya.
“Merkuri adalah logam berat berbahaya yang bisa berdampak serius bagi kesehatan. Dalam konsentrasi kecilpun zat ini bersifat racun. Yang perlu diwaspadai adalah meskipun kita tidak menggunakan produk yang mengandung merkuri, tetap bisa terpapar merkuri. Orang lain terutama bayi, balita dan anak-anak, bisa terpapar merkuri hanya dengan menghirup uap zat kimia itu apabila menyentuh benda – benda atau kulit orangtuanya atau seseorang yang memakai produk yang mengandung merkuri serta tanpa sengaja anak atau anda memasukkan tangan ke mulut , akan masuk kealiran darah dan sistem saraf yang dapat menyebabkan keracunan metabolisme tubuh. Dengan gejala antara lain pusing, disorientasi ruang, mual-mual, tremor (gemetar), susah tidur, gangguan penglihatan, gangguan emosi, depresi, lupa (pikun).” (Dr. Charles Lee, Penasehat medic senior dari food and drug Adminitrasion (FDA) AS).
Sementara hidrokunion, termasuk golongan obat keras dan senyawa kimia yang bersifat larut air dan banyak sekali dipakai pada kosmetik berbahaya. Karena sifatnya sebagai antioksidan, berperan dalam proses penghambatan melanogenesis ( proses pembentukan melanin ) sehingga mengurangi warna gelap pada kulit. Dalam dunia industri, hidrokuinon digunakan untuk pewarnaan rambut, cat kuku, bahan bakar minyak serta pernis.
“Dampak minimal dari hidrokuinon adalah iritasi dan kulit terbakar. Namun yang paling mengerikan pada pemakaian kosmetik berbahaya adalah munculnya sejumlah penyakit seperti vitiligo ( pigmen kulit hilang seperti panu ) hingga okronosis atau kulit yang berubah hitam atau biru,” papar Ketua BPOM Lucky S Slamet. Bijaksana dan berhati-hati memilih akan membawa dampak positif dalam kehidupan kita. Nantikan ulasan – ulasan kesehatan dari Salute House of Anti Aging.